DONGENG si KANCIL DAN KUDA YANG ANGKUH

Mendung masih bergelanyut manja di kolong langit. Pucuk-pucuk dedaunan masih basah membekas sisa-sisa hujan bagai butiran mutiara. Sore itu si kancil berjalan di perbatasan hutan. Dia dalam perjalanan pulang setelah seharian berkeliling hutan menikmati rumput-rumput yang segar. Dari kejauhan si kancil melihat kuda yang berlari dengan kencang. Helai-helai bulu bak rambut yang tumbuh di bagian atas

Subscribe to receive free email updates: